Friday 14 June 2013

Terhempas

Dunia semakin kelam.
Langit biru menjadi hitam.
Langkah demi langkah kian tenggelam.
Dan wajah bumi kian melebam.

Hidup ditantang jaman.
Melewati seruan ombak dilautan lepas.
Terombang-ambing kekiri-kekanan.
Dan terhempaasss. . .

By : Marjan Maulataufik

Monday 10 June 2013

Untukmu yang Jauh Disana

Selamat pagi sayang,
untukmu yang jauh disana ,
yang sllu ada di dalam jiwa,
menyemikan rindu di dasar kalbu,
apa kabar dirimu pagi ini,
masihkah kau sibuk dengan pekerjaanmu,
ataukah kau tlah menikmati,
secangkir kopi hitam favoritmu,
untukmu yang jauh disana,
yang pernah memberiku tuah” d hidupku,
yang memberi warna terindah meski kisah kita telah punah,
namun kau kan selalu ku kenang,
hanya harapku dari jauh,
kau baik-baik saja disana, di negri jiran,
selalu dalam lindungan Allah Aza Wa’jalla,
dan kelak kau rajut bahteramu dengan seseorang yang sempurna,
baik rupa dan akhlak,
biarlah ku tetap sayangi kau,
dan hanya lewat doa,
ku sapa namamu,

By : Rasti

Yang Terlupakan

Hey, sadarkah kamu, tindakan keji dirimu.
Ingatkah kamu siapa yang mengisi hari-harimu?
Bukan sahabatmu, bukan pula sanak saudaramu.
Tapi. . . AKU yang selalu ada disampingmu.

Hey, masihkah kamu tak menyadari itu?
Setidaknya palingkanlah wajahmu itu.
Mungkin kamu akan teringat pada hari itu.
Hari dimana AKU dan KAMU menjadi SATU.

Hey, apakah bagimu aku sudah musnah?
Hanya karna tindakanmu kita terpisah.
Aku hanya bisa berpasrah.
Dalam kenangan kita musnah.

Tinggalkanlah. . .
Lupakanlah. . . Lupakanlah. . . .Lupakaan. .la. .h. . .Lu. . pa. .kaaa. . .n. .laaa. . .h. . . .

By : Marjan Maulataufik