Kabut,
Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi
Mendung,
Pertandakah hujan deras
Membanjiri asa yang haus kemerdekaan
Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral
Serbu.... Merdeka atau mati.. Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci
Kau teriakan semangat juang demi negeri
Kau relakan terkasih menahan terpaan belati
Untuk ibu pertiwi..
Kini kau lihat,
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungan-Nya selalu dihatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia abadi.
By : Zshara Aurora
Tuesday 31 December 2013
Saturday 28 December 2013
Jiwa Yang Tersakiti
Menikmati senyummu? itu pilu.
Cukup tak dapat kuhilangkan.
Cukup tak dapat kuhindari.
Hanya senyumanmu yang membuat ku terenyuh pilu.
Menatap matamu? itu sendu.
Tak kuasa akan dua buah bola matamu.
Tak kuasa memejamkan mata ini.
Hanya matamu yang membuat ku luka.
Merasakan sentuhanmu? itu perih.
Belaianmu membuat ku mengawang.
Belaianmu membuat ku lupa diri.
Hanya sentuhanmu yang membuat ku mati rasa.
Inilah jiwa yang selama ini tak kau sadari.
Betapa pilunya senyumanmu.
Betapa sendunya tatapanmu.
Betapa perihnya sentuhanmu.
Sekali lagi...
Inilah jiwa yang tersakiti.
By : Marjan Maulataufik
Cukup tak dapat kuhilangkan.
Cukup tak dapat kuhindari.
Hanya senyumanmu yang membuat ku terenyuh pilu.
Menatap matamu? itu sendu.
Tak kuasa akan dua buah bola matamu.
Tak kuasa memejamkan mata ini.
Hanya matamu yang membuat ku luka.
Merasakan sentuhanmu? itu perih.
Belaianmu membuat ku mengawang.
Belaianmu membuat ku lupa diri.
Hanya sentuhanmu yang membuat ku mati rasa.
Inilah jiwa yang selama ini tak kau sadari.
Betapa pilunya senyumanmu.
Betapa sendunya tatapanmu.
Betapa perihnya sentuhanmu.
Sekali lagi...
Inilah jiwa yang tersakiti.
By : Marjan Maulataufik
Tuesday 17 December 2013
Kamu. . . Kembali
Sebelum mentari menyapa alam
Biarkan sebercik belaian menemani malam melintasi waktu
Ohh. . . Malam kelam legam
Bantu aku meraih bayang
Bantu aku menggambar seraut wajah
Ahh berhasil. .
datang. .
tawamu. .
Suaramu masih rapi terpatri dalam ukiran indah dihati ini. .
By : Rizki Hefzan Desmawan
Biarkan sebercik belaian menemani malam melintasi waktu
Ohh. . . Malam kelam legam
Bantu aku meraih bayang
Bantu aku menggambar seraut wajah
Ahh berhasil. .
datang. .
tawamu. .
Suaramu masih rapi terpatri dalam ukiran indah dihati ini. .
By : Rizki Hefzan Desmawan
Subscribe to:
Posts (Atom)