Tuesday 31 December 2013

Dibalik Seruan Pahlawan

Kabut,
Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi
Mendung,
Pertandakah hujan deras
Membanjiri asa yang haus kemerdekaan
Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral

Serbu.... Merdeka atau mati.. Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci
Kau teriakan semangat juang demi negeri
Kau relakan terkasih menahan terpaan belati
Untuk ibu pertiwi..

Kini kau lihat,
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungan-Nya selalu dihatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia abadi.

By : Zshara Aurora

Saturday 28 December 2013

Jiwa Yang Tersakiti

Menikmati senyummu? itu pilu.
Cukup tak dapat kuhilangkan.
Cukup tak dapat kuhindari.
Hanya senyumanmu yang membuat ku terenyuh pilu.

Menatap matamu? itu sendu.
Tak kuasa akan dua buah bola matamu.
Tak kuasa memejamkan mata ini.
Hanya matamu yang membuat ku luka.

Merasakan sentuhanmu? itu perih.
Belaianmu membuat ku mengawang.
Belaianmu membuat ku lupa diri.
Hanya sentuhanmu yang membuat ku mati rasa.

Inilah jiwa yang selama ini tak kau sadari.
Betapa pilunya senyumanmu.
Betapa sendunya tatapanmu.
Betapa perihnya sentuhanmu.
Sekali lagi...
Inilah jiwa yang tersakiti.

By : Marjan Maulataufik

Tuesday 17 December 2013

Kamu. . . Kembali

Sebelum mentari menyapa alam
Biarkan sebercik belaian menemani malam melintasi waktu
Ohh. . . Malam kelam legam
Bantu aku meraih bayang
Bantu aku menggambar seraut wajah
Ahh berhasil. .
datang. .
tawamu. .
Suaramu masih rapi terpatri dalam ukiran indah dihati ini. .

By : Rizki Hefzan Desmawan