Tuesday 30 October 2012

Hakuna Matata

Terbagi kedalam beberapa siklus, kuraih beberapa bagian dari siklus yang pernah membuat diriku terjebak dalam sebuah lubang masalah yang berkesinambungan dengan siklus-siklus yang pernah kuambil yang diantaranya membuat diriku merasakan kebahagiaan. Tak semudah yang dipikirkan, tak sesulit yang dilakukan, siklus berjalan secara addendum dari tahap ke tahap melalui tali benang merah yang sudah diperuntukan untuk ditempuh. Lalu, begitu kusadarkan diriku akan sebuah siklus yang mana aku melakukan kesalahan-kesalahan, akupun mulai membuat petualangan baru. Tapi ingat itu tidaklah mudah, semuanya memerlukan proses. Kusadarkan diriku, kutuntun raga ini kedepan pintu dimana sebuah petualangan yang panjang akan ku tempuh dengan jalanku, dengan caraku, dengan khayalanku, dengan logikaku, dengan qalbuku, dan dengan segala yang ada pada diriku.
          Tapi disisi lain aku selalu berbuat yang belum tentu orang lain lakukan, tetapi ketika ku perbuat apa yang akan ku lakukan, aku seolah-olah tidak pernah mengerti walaupun saat itu aku tersadar akan apa yang kuperbuat, aneh. ya, mungkin itu lah yang dimaksud dengan siklus, siklus yang menghantarkanku ke sebuah petualangan yang tak akan ada habisnya.
          Ketika kujalani tahap demi tahap sebuah siklus, ada yang bertanya kepadaku.
A : "adakah resiko dan akibat dari semua yang kau lakukan?".
lalu, ku jawab : "tentu saja ada".
dia bertanya lagi : "apakah itu? dan mengapa kamu masih melakukannya?".
kemudian, ku jawab : "resiko dari semua yang kulakukan adalah aku harus mengorbankan diriku sendiri. dan aku masih melakukannya karena memang itulah JALAN HIDUPKU".
dia bertanya lagi : "hmm, diri sendiri? mengapa harus diri sendiri?".
lalu kujawab dengan mudah : "mengapa? karena AKU BUKANLAH MEREKA, jalanku bukanlah jalan mereka".
          Memang semua yang kutulis ini sulit dimengerti karena aku sendiripun tidak mengerti apa yang kutulis, hanya saja untuk membuat semua jelas diperlukan pemahaman akan sebuah perjalanan hidup sendiri, dan itu bukan perjalanan hidup orang lain.

By : Marjan Maulataufik

No comments:

Post a Comment